pulsa listrik

pulsa listrik

25/11/09

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Dalam mempelajari hadits dan ilmu hadits Nabi SAW. tentunya tidak lengkap jika tidak disertai dengan sejarah pertumbuhan dan perkembangannya. Sebab hal ini adalah pengantar dalam mempelajari hadits dan ilmu hadits. Tentunya juga dengan mempelajari sejarah pertumbuhan dan perkembangannya, kita bisa mengetahui ilmu-ilmu hadits dan sejarah ilmu-ilmu hadits serta pokok-pokok dasar yang menjadi tolak ukur dalam menerima hadits.
Manfaat dan tujuan mempelajari sejarah pertumbuhan dan perkembangan hadits dan ilmu hadits, kita akan mengetahui periode-periode dan proses yang dilewati oleh hadits dan ilmu hadits dari masa ke masa. Ini merupkan gambaran bagi umat Islam atas kesungguh-sungguhan para ahli hadits dalam mengabadikan hadits Rasul SAW. sehingga sampai kepada kita dengan disertai ilmu-ilmu hadits.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana hadits di masa rasul?
2. Bagaimana hadits setelah wafatnya rasul?

C. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan pembahasan makalah ini adalah:
1. Mengetahui hadits di masa rasul
2. Mengetahui hadits setelah wafatnya rasul?

D. Manfaat Penulisan
Makalah ini bermanfaat untuk menambah wawasan seseorang. Dan mudah-mudahan makalah ini menjadi pengetahuan bermanfaat bagi seseorang yang berkeinginan mempelajari sejarah hadits Nabi SAW.

E. Metode penulisan
Metode penulisan makalah ini adalah deskriptif. Dan makalah ini diambil dari beberapa buku yang menjadi rujukan serta internet.











BAB II

PEMBAHASAN

A. Hadits di masa Rasul SAW.
Hadits di masa Rasul SAW. merupakan hadits periode pertama, yakni masa wahyu dan masa pembentukan hukum serta dasar-dasarnya dari permulaan Nabi bangkit (ba’ats, diangkat sebagai Rasul) hingga beliau wafat pada tahun 11 H. atau 632 M. (13 SH.-11 H.).
Pada periode pertama ini para sahabat dapat bertemu langsung dengan Nabi SAW. Mereka bisa secara bebas bertanya mengenai suatu hukum, baik ketika Nabi sedang ceramah terbuka di suatu majelis, bertanya kepada Nabi dengan mendatangi rumah beliau atau mengutus seseorang ke rumah beliau. Atau para sahabat bisa bertanya kepada Nabi di mana pun beliau berada, seperti di Masjid, di pasar, dan di perjalanan. Ceramah terbuka yang diberikan beliau kepada para sahabat sering kali disampaikan pada hari Jum’at, hari raya dan hari-hari yang tidak ditentukan apabila waktu dan keadaannya memungkinkan. Diriwayatkan oleh Al-Bukhary dari Ibnu Mas’ud:
كان النّبي ص . م . يتخوّلنا بالموعظة تلو الموعظة فى الأيّام ، كراهة السّأمة علينا .
Artinya: “Nabi SAW. selalu mencari waktu-waktu yang baik untuk memberikan pelajaran supaya kami tidak bosan”.
a. Problematik hadits di masa Rasul SAW.
Hadits pada masa Rasulullah, mengalami larangan langsung dari beliau kepada para sahabat untuk menuliskannya, sebab pada waktu itu masih berlangsung turunnya ayat-ayat suci Al-Quran. Larangan dari Rasul SAW. ini bertujuan supaya penulisan Al-Quran tidak bercampur dengan apa pun termasuk dengan perkataan beliau. Oleh itu hadits pada masa Rasulullah berada dalam kendali dan pengawasan beliau sendiri, baik secara langsung atau tidak. Sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Muslim dari Abi Said Al-Khudry:
لا تكتبوا عنّي غير القرآن ، ومن كتب عنّي غير القرآن فليمحه .
Artinya: “Janganlah engkau tulis apa yang engkau dengar dariku selain dari Al-Quran. Barang siapa yang telah menulis sesuatu yang selain dari Al-Quran, hendaklah dihapuskan”.
لا تكتبوا عنّي شيئا إلاّ القرآن ، ومن كتب عنّي شيئا غير القرآن ، فليمحه وحدّثوا عنّي ولا خرج ، ومن كذب عليّ متعمّدا فليتبوّأ مقعده من النّار .
Artinya: “Jangan kamu tulis sesuatu yang telah kamu terima dariku selain Al-Quran. Barangsiapa menuliskan yang ia terima dariku selain Al-Quran hendaklah ia hapus. Ceritakan saja yang kamu terima dariku, tidak mengapa. Barang siapa yang sengaja berdusta atas namaku, maka hendaklah ia menduduki tempat duduknya di neraka”.
Prof. Dr. Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy dalam bukunya yang berjudul “Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits” menulis kemungkinan-kemungkinan penyebab hadits pada masa Rasulullah tidak dibukukan:
1. Men-tadwin-kan (membukukan) ucapan, amalan, serta muamalah Nabi adalah suatu hal yang sukar, karena memerlukan adanya segolongan sahabat yang terus-menerus harus menyertai Nabi untuk menulis segala yang tersebut di atas, padahal orang-orang yang dapat menulis pada masa itu masih dapat dihitung. Oleh karena Al-Quran sumber tasyri’ asasi, maka dikerahkan beberapa orang penulis untuk menulis Al-Quran dan Nabi memanggil mareka untuk menuliskan wahyu itu setiap kali turun.
2. Karena orang Arab-disebabkan mereka tidak pandai menulis dan membaca tulisan-kuat berpegang kepada kekuatan hafalan dalam segala apa yang mereka ingin menghafalnya. Mempergunakan waktu untuk menghafal Al-Quran yang diturunkan secara berangsur-angsur itu adalah suatu hal yang mudah bagi mereka, namun tidaklah demikian terhadap Al-Hadits.
3. Dikhawatirkan akan bercampur dalam catatan sebagian sabda Nabi dengan Al-Quran dengan tidak sengaja. Karena itu Nabi, melarang mereka menulis hadits karena khawatir sabda-sabdanya akan bercampur dengan firman Ilahi.
b. Pembatalan larangan menulis hadits
Pada kenyataannya telah ditemukan sahifah-sahifah berisi hadits yang ditulis pada masa Rasulullah SAW. Dan kita tidak berani mengatakan bahwa ada sebagian sahabat yang tidak menghiraukan perintah beliau atas larangan menulis hadits-hadits, seperti sahabat:
1. ‘Abdullah bin ‘Umar bin ‘Ash r.a. (7 SH.-65 H./627 M.–685 M.) dalam himpunan Ash-Shahifah As-Shadiqah, berisi 1000 hadits.
2. ‘Abdullah bin ‘Abbas r.a. (w. 68 H./687 M.)
3. ‘Ali bin Abi Thalib r.a. (w. 40 H./661 M.) mengenai hukum-hukum diyat yaitu soal denda atau ganti rugi.
4. Sumrah bin Jundab r.a. (w. 60 H.)
5. Jabir bin ‘Abdullah Al-Anshari r.a. (63 H.–73 H.) dalam himpunan Shahifah Jabir. Mengenai kewafatan Jabir bin ‘Abdullah Al-Anshari ada perbedaan di dalam buku ikhtisar musthalhul hadits, karya Drs. Fatchur rahman dengan Hujair AH. Sanaky di internet. Drs. Fatchu rahman dalam bukunya menulis bahwa Jabir r.a wafat pada tahun 73 H. sedangkan Hujair AH. Sanaky menulis wafatnya Jabir r.a (78 H./697 M.).
6. ‘Abdullah bin Abi Aufa’ r.a. (w. 86 H.).
7. Anas bin Malik r.a..
Karena setelah diteliti ternyata ada hadits yang menyatakan bahwa ‘Abdullah bin ‘Umar bin ‘Ash diperbolehkan oleh Nabi SAW. menulis hadits-hadits. Sabda Nabi kepada ‘Abdullah bin ‘Umar bin ‘Ash yang diriwayatkan oleh Abu Daud:
اكتب عنّي ، فوالّذى نفسي بيده ، ما خرج من فمى إلاّ حقّ
Artinya: “Tulislah apa yang engkau dengar dariku, demi Tuhan yang jiwaku ada di tangan-Nya, tidak keluar dari mulutku melainkan kebenaran”.
Diriwayatkan oleh Ahmad dan Baihaqy bahwa Abu Hurairah berkata:
ما من أحد من أصحاب النّبيّ ص . م . أكثر حديثا عنه منّي إلاّ ما كان عند عبد الله بن عمر بن العاص فإنّه كان يكتب ولا أنا أكتب .
Artinya: “Tidak ada seorang pun dari sahabat Nabi SAW. yang lebih banyak (lebih mengetahui) hadits Rasul daripada aku, selain ‘Abdullah bin ‘Umar bin ‘Ash. Dia menuliskan apa yang dia dengar, sedangkan aku tidak menulisnya”.
Diriwayatkan oleh Al-Bukhary dalam shahih-nya pada kitab Al-‘Ilm dari Abu Hurairah, berkata:
إنّ خزاعة – هذيلا – فتلوا رجلا من بني ليث عام فتح مكّة بقتيل منهم فقتلوه فأخبر بذلك النّبي ص . م ، فركب راحلته ، فخطب فقال : " إنّ الله حبس عن مكّة القتل وسلّط عليهم رسول الله والمؤمنين . وإنّها لم تحلّ لأحد بعدي ألا وإنّها أحلت لي ساعة من نهار ، وإنّها ساعتي هذه : حرام لا يختلى شوكها ، ولا يؤخذ شجرها ، ولا تلتقط ساقطتها إلاّ لمنشد . فمن له قتيل فهو بخير النّظرين : إمّا أن يعقل ، وإمّا أن يقاد أهل القتيل .
Artinya: “Bahwasannya golongan Khuza’ah (Hudzail) membunuh seorang lelaki Bani Laits pada tahun Nabi mengalahkan kota Makkah, disebabkan satu pembunuhan yang telah lama dilakukan oleh Bani Laits terhadap bani Khuza’ah. Kejadian itu dibertitahukan kepada Nabi SAW. maka Nabi SAW. mengendarai kendaraanya lalu berkhutbah: “Bahwasannya Allah telah mencegah (melarang) pembunuhan di Makkah dan telah diberikan kekuasaan negeri Makkah kepada Rasul-Nya dan para mukmin dan bahwasannya Makkah itu tidak dihalalkan bagi seseorang sebelumku dan tidak pula seseorang sesudahku. Ketahuilah, bahwasannya bahwasannya dia telah dihalalkan bagiku pada suatu saat disuatu siang, dan inilah saatku. Makkah itu harram (dilindungi), tidak boleh dipotong durinya, tidak boleh dipotong pohonnya, tidak boleh diambil barang-barang yang jatuh dari yang empunya, terkecuali untuk dicari siapa empunya. Maka barangsiapa telah dibunuh salah seorang anggota keluarganya, maka dia boleh memiliki salah satu dari dua pilihan yang terbaik, yaitu: apakah dia menerima diyat, dan apakah dia menuntut bela””.
Kemudian datanglah seorang lelaki penduduk yaman dan berkata: “Ya Rasulallah, tuliskan untukku!”. Maka Nabi SAW. bersabda:
أكتبوا لأبي شاة .
Artinya: “Tuliskanlah untuk Abu Syah ini”.
Jumhur ulama berpendapat bahwa larangan menulis hadits yang di-nasakh-kan oleh Abu Said, di-mansukhkan-kan dengan izin yang datang sesudahnya. Sebagian ulama yang lain berpendapat bahwa larangan menulis tertentu terhadap mereka yang akan dikhawatirkan akan mencampuradukkan hadits dengan Al-Quran.
Tegasnya mereka berpendapat bahwa tidak ada pertentangan antara larangan dan keizinan, apabila kita pahami bahwa yang dilarang adalah pembukuan resmi seperti halnya Al-Quran, dan keizinan itu diberikan kepada mereka yang hanya menulis sunnah untuk diri sendiri.
Memang kita dapat menetapkan bahwa larangan itu dihadapkan umat secara umum, sedangkan keizinan hanya untuk beberapa orang. Riwayat Abdullah bin Umar menguatkan pendapat ini.
Dikatakan pula kebolehan menulis hadits secara tidak resmi, oleh riwayat Al-Bukhary yang meriwayatkan bahwa ketika Nabi dalam keadaan sakit berat, beliau meminta dituliskan pesan-pesannya untuk menjadi pegangan umat. Akan tetapi karena Nabi sedang sakit, umar menghalangi beliau untuk melanjutkan pesan-pesannya, karena ditakutkan sakit Rasul SAW. bertambah parah.
Dapat pula dipahamkan, bahwa sesudah Al-Quran dibukukan, ditulis dengan sempurna dan telah pula lengkap turunnya, barulah diperbolehkan menulis sunnah.

B. Hadits di masa Khulafa’ Rasyidin
Hadits pada masa Khulafa’ Rasyidin adalah masa membatasai riwayat (12 H.– 40 H.). Membatasi riwayat dalam pengertian sangat berhati-hati dalam menyikapi periwayatan hadits dari para sahabat kepada sahabat yang lain, karena pada waktu itu masih dalam tahap pembukuan Al-Quran.
Pada masa kekhalifahan Abu Bakar r.a. dan Umar r.a. pengembangan hadits tidak begitu pesat, disebabkan kebijakan kedua khalifah dalam masalah hadits, mereka mengintruksikan agar berhati-hyati dalam meriwayatkan hadits. Bahkan Khalifah Umar r.a. melarang keras untuk memperbanyak periwayatan hadits. Hal ini bermaksud untuk tetap menjaga kemurnian ayat-ayat Al-Quran dan umat Islam memfokuskan dirinya dalam pengkajian Al-Quran dan penyebarannya.
Sebuah riwayat dari Hakim: bahwa pada suatu malam Khalifah Abu Bakar sangat merasa bimbang. Pagi harinya Abu Bakar menemui putrinya, Aisyah r.a. dan meminta kumpulan hadits yang ada padanya, kemudian Abu Bakar membakarnya.
Berbeda dengan khalifah ‘Utsman r.a. dan ‘Ali r.a., mereka memberi kelonggaran dalam mengembangkan hadits. Tetapi kelonggaran itu sangat disertai dengan kehati-hatian agar kemurnian ayat-ayat Al-Quran tetap terjaga. Khalifah ‘Ali r.a. melarang penulisan hadits hanya kepada orang-orang awam, sebab beliau sendiri mempunyai shahifah hadits.
Perintah menyampaikan hadits dan ancaman untuk pendusta hadits
Sebelum Rasulullah SAW. Wafat, beliau banyak memerintahkan kepada kaum muslimin untuk menyampaikan hadits. Dalam sebuah hadits yang diberitakan oleh Ibnu Abdi Al-Barr dari Abu Bakrah bahwa Nabi SAW. bersabda:
ألا ليبلّغ الشّاهد منكم الغائب .
Artinya: “Ketahuilah, hendaklah orang yang hadir menyampaikan kepada orang yang tidak hadir”.
Nabi SAW. pernah bersabda:
نضّر الله امرأ سمع منّي مقالتي فحفضها ووعاها فأدّاها كما سمع فربّ مبلّغ أوعى من سامع .
Artinya: “Mudah-mudahan Allah mengindahkan seseorang yang mendengar ucapanku, lalu dihafalkan dan difahamkan dan disampaikan kepada orang lain persis sebagaimana yang dia dengar krena banyak sekali orang yang disamapaikan berita kepadanya, lebih paham daripada yang mendengarnya sendiri”. (Hadits ini diriwatkan oleh Abu Daud dan Tirmidzi dari riwayat Zaid bin Tsabit).
Diriwayatkan oleh Al-Bukhary dari Ibnu Amr bin ‘Ash, bahwa Nabi SAW. bersabda:
بلّغوا عنّي ولو أية .
Artinya: “Sampaikanlah dariku, walaupun hanya satu ayat”.
Menurut Al-Mudhhiry hadits ini bermakna supaya menyampaikan hadits-hadits Nabi SAW. meski sedikit.
Nabi saw memerintahkan agar para sahabat berhati-hati dalam menyampaikan suatu hadits. Rasul SAW. bersabda:
كفى بالمرء إثما أن يحدّث بكلّ ما سمع .
Artinya: “Cukup kiranya dosa bagi seorang manusia yang menceritakan segala apa yang didengarnya”. (HR. Muslim dan Abu Hurairah).

C. Hadits di masa Sahabat Kecil dan Tabi’in Besar
Masa ini disebut sebagai masa ketiga, yakni masa berkembang riwayat dan perlawatan dari kota ke kota untuk mencari hadits. (41 H.-akhir abad pertama H.).
Setelah khalifah ‘Ali r.a. wafat maka timbullah usaha yang lebih serius untuk mencari dan menghafal hadits serta menyebarkannya ke masyarakat luas.
Pada tahun 17 H. tentara Islam mengalahkan Syiria dan Iraq. Pada tahun 20 H. mengalahkan Mesir. Pada tahun 21 H. mengalahkan Persia. Pada tahun 56 H. tentara Islam sampai di Samarqand. Pada tahun 93 H. tentara Islam menaklukan Spanyol. Para sahabat berpindah ke tempat-tempat itu. Kota-kota itu kemudian menjadi “Perguruan” tempat mengajarkan Al-Quran dan Al-Hadits yang menghasilkan sarjana-sarjana tabi’in dalam bidang hadits.
Sebagai contoh lawatan para sahabat pada waktu itu adalah Abu Ayyub Al-Anshary pernah pergi ke Mesir untuk menemui Uqbah bin Amr untuk menanyakan sebuah hadits kepadanya. Hadits yang dimaksud Abu Ayyub adalah sabda Nabi SAW.:
من ستر مسلما في الدّنيا على كربته ، ستره الله يوم القيامة .
Artinya: “Barang siapa menutupi seorang Muslim di dalam dunia terhadap kesukaran yang menimpa Muslim itu, niscaya Allah menutupinya di hari kiamat”.
a). Sahabat yang mendapat julukan “Bendaharawan Hadits”
Yang dimaksud bendaharawan hadits adalah sahabat yang meriwayatkan hadits lebih dari 1.000 hadits. Mereka memperoleh riwayat yang banyak itu karena:
1). Yang paling awal masuk Islam, seperti Khulafa’ Rasyidin dan ‘Adullah bin Mas’ud r.a..
2). Terus menerus mendampingi Rasulullah SAW. dan hapalannya kuat, seperti Abu Hurairah r.a..
3). Selain mendengar dari Nabi SAW. mereka menerima riwayat dari sebagian sahabat dan berusia panjang, seperti Anas bin Malik r.a., walau pun beliau masuk Islam setelah Nabi SAW. menetap di Madinah.
4). Lama menyertai Nabi SAW. dan mengetahui keadaan Nabi SAW. karena bergaul erat dengan Nabi SAW. seperti isteri-isteri beliau Aisyah dan Ummu Salamah.
5). Berusaha untuk mencatatnya, seperti ‘Abdullah bin Amr bin ‘Ash r.a..
Di antara sahabat yang mengembangkan periwayatan hadits adalah: Abu Hurairah, Aisyah (isteri Rasul), Anas bin Malik, ‘Abdullah bin Abbas, ‘Abdullah bin Umar, Jabir bin ‘Abdillah, Abu Said Al-Khudry, Ibnu Mas’ud, ‘Abdullah bin ‘Umar bin ‘Ash.
Dan di antara kota yang menjadi pusat-pusat hadits adalah: Madinah, Makkah, Kufah, Bashrah, Syam dan Mesir.
b). Mulai muncul pemalsuan hadits.
Penyebab pemalsuan hadits pada masa itu adalah berawal dari pembunuhan Khalifah ‘Utsman r.a.. dan ketika Khalifah ‘Ali r.a. meninggal dunia. Karena pada masa itu umat sudah Islam terpecah belah, seperti Syi’ah, Khawarij dan golongan Jumhur. Mereka membuat hadits palsu untuk kepentingan golongan mereka sendiri. Agar apa yang disampaikan mereka dapat dipercaya oleh masyarakat, karena didorong oleh hawa nafsu berpolitik.
Ibnu Abi Al-Hadid, seorang ulama Syi’ah dalam kitabnya Syarah Nahju Al-Balaghah, dia menulis: “Ketahuilah asal mula timbul hadits yang menerangkan keutamaan pribadi-pribadi adalah dari golongan Syi’ah sendiri”. Perbuatan mereka ini ditandingi oleh golongan Sunnah (Jumhur) yang bodoh-bodoh. Mereka membuat hadits untuk mengimbangi hadits-hadits palsu dari kaum Syi’ah. Dari keterangan ini, Iraq terkenal dengan kota yang mula-mula mengembangkan hadits palsu, sebab di Iraq kebanyakan kaum Syi’ah. Imam Malik sendiri menamakan Baghdad sebagai “Pabrik hadits palsu".

D. Masa pembukuan hadits
Sejarah penghimpunan hadits secara resmi dan massal baru terjadi setelah khalifah ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz memerintahkan kepada ulama dan para tokoh masyarakat untuk menuliskannya (dari permulaan abad ke-2 H. hingga akhirnya). Dikatakan resmi karena itu merupakan kebijakan kapala Negara dan dikatakan massal karena perintah diberikan kepada para gubernur dan ahli hadits. Khalifah ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz dinobatkan sebagai Khalifah pada tahun 99 H.
Untuk mewujudkan maksud mulia itu, pada tahun 100 H. Khalifah meminta kepada gubernur madinah, Abu Bakar bin Muhammad bin Amr ibn Hazmin (120 H.) yang menjadi guru Ma’mar, Al-Laits. Al-Auza’y, Malik, Ibnu Ishaq dan Ibnu Abi Dzi’bin supaya membukukan hadits Rasul yang terdapat pada penghafal wanita yang terkenal, Amrah Binti Abdurrahman bin Sa’ad bin Zurarah Ades, seorang ahli fiqih, murid Aisyah (20 H./642 M.-98 H./716 M. atau 106 H/742 M.), dan hadits-hadits yang ada pada Al-Qasim bin Muhammad bin Abi Bakr Ash-Shidiq (107 H./725 M.), seorang pemuka tabi’in dan salah seorang fuqaha tujuh Madinah.
Khalifah ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz menulis surat kepada Abu Bakr bin Hazm sbb:
أنظر ما كان من حديث رسول الله ص . م . فاكتبه فإنّي خفت دروس الرّسول ص . م ولتفشوا العلم ولتجلسوا حتّى يعلم من لايهلك حتّى يكون سترا .
Artinya: “Lihat dan periksalah apa yang dapat diperoleh dari hadits Rasul, lalu tulislah karena aku takut akan lenyap ilmu disebabkan meninggalnya ulama dan jangan anda terima selain dari hadits Rasul dan hendaklah anda tebarkan ilmu dan mengadakan majelis-majelis ilmu supaya orang yang tidak mengetahuinya, lantaran tidak lenyap ilmu hingga dijadikannya barang rahasia”.
Ibnu Hazm melaksanakan tugasnya dengan baik, dan tugas yang serupa juga dilaksanakan oleh Muhammad bin Syihab Al-Zuhri (w. 124 H.), seorang ulama besar di Hijaz dan Syam, kedua ulama tersebutlah yang sebagai pelopor dalam kodifikasi berdasarkan khalifah Umar bin ‘Abdul ‘Aziz.
a). Sistem pembukuan hadits.
Sistem pembukuan hadits pada awal pembukuannya, agaknya hanya sekedar mengumpulkan saja tanpa memperdulikan selektifitas terhadap susunan hadits Nabi, termasuk didalamnya fatwa-fatwa sahabat dan tabi’in, “ulama diperiode ini cenderung mencampur adukan antara hadits Nabi dengan fatwa sahabat dan tabi’in, mereka belum mengklasifikasikan kandungan nash-nash menurut kelompoknya”.
Dengan demikian pembukuan hadits pada masa ini boleh dikatakan cenderung masih bercampur baur antara hadits dengan fatwa sahabat.
b). Tokoh-tokoh pengumpul hadits
Setelah periode Abu Bakr bin Hazm dan Ibnu Syihab Al-Zuhri, periode sesudahnya bermunculannya ahli hadits yang bertugas sebagai kodifikasi hadits jilid ke-2, yaitu:
a. Di Makkah, Ibnu Jurraj (80 H./669 M.-150 H./ 767 M.)
b. Di Madinah, Abu Ishaq (w. 151 M-768 M.), dan Imam Malik bin Anas (93 H./703 M.- 179 H./ 798 M.)
c. Di Bashrah, Ar-Rabi’ Ibnu Shihab (w. 160 H./777 M.), Hammad Ibnu Salamah (176 H.), dan Said Ibnu Abi Arubah (156 H./773 M.)
d. Di Kufah, Sofyan Tsauri (w. 161 H.)
e. Di Syam/ Syiria, Al-‘Auza’i (w. 156 H.)
f. Di washith/Iraq, Hasyim Al-Wasyithy (104 H./772 M.-188 H./804 M.)
g. Di Yaman, Ma’mar Al-Azdy (95 H./753 M.-153 H./770 M.)
h. Di Rey, Jarir Adh-Dhaby (110 H./728 M.-188 H./797 M.)
i. Di Khurasan/Iran, Jarir bin Abdul Namid (w. 188 H.) Ibnu Al-Mubarak (118 H./735 M. – 181 H./797 M.)
j. Di Mesir, Al-Laits Ibnu Sa’ad (175 H.)
c). Kitab-kitab hadits yang ditulis pada abad ke-2 Hijriah
Kitab-kitab yang disusun pada periode ini jumlahnya relatif sedikit yang sampai kepada umat Islam hari, ini di antara karya monumental yang dihasilkan oleh karya terdahulu yang sampai pada masyarakat muslim saat ini :
1). Al-Muwatha, oleh Imam Malik
2). Al-Musnad, oleh Imam Syafi’i
3). Ikhtilaf Al-Hadits, oleh Imam Syafi’i
Hadist ini dipandang unggul dan menempati kedudukan istimewa dikalangan para ahli hadist dan penggiat ilmu ini.
d). Ciri-ciri hadits yang ditulis pada abad ke-3 Hijrah
a. Pada umumnya kitab-kitab hadits pada masa ini menghimpun hadits-hadits Rasulullah serta fatwa-fatwa sahabat dan tabi’in.
b. Himpunan hadits pada masa ini masih bercampur baur dengan topik yang ada seperti bidang Tafsir, Sirah, Hukum, dan lainnya.
c. Di dalam kitab-kitab hadits pada periode ini belum dijumpai pemisahan antara hadits-hadits yang berkualitas shahih, hasan, dan dha’if.

E. Masa pemurnian, penshahihan dan penyempurnaan kodifikasi.
Periode ini berlangsung pada masa pemerintahan Khalifah Al-Ma’mun (awal abad ke-3 H., hingga akhir) sampai pada awal pemerintahan Khalifah Al-Muqtadir dari kekhalifahan Dinasti Abbasyiah. Pada masa ini ulama memusatkan perhatian mereka pada pemeliharaan keberadaan dan terutama pada kemurnian hadits Nabi SAW. sebagai antisipasi mereka terhadap pemalsuan hadits yang semakin marak.
1. Kegiatan pemalsuan hadits
Pada abad ke-2 H. telah banyak melahirkan para Imam Mujtahid di berbagai bidang, diantaranya dibidang Fiqih dan Ilmu Kalam. Meski pun dalam beberapa hal mereka berbeda pendapat, akan tetapi mereka saling menghormati.
Akan tetapi memasuki abad ke-3 H., para pengikut masing-masing Imam berpendapat bahwa Imamnya-lah yang benar, sehingga menimbulkan bentrokan pendapat yang semakin meruncing. Diantara pengikut fanatik akhirnya menciptakan hadits-hadits palsu dalam rangka memaksakan pendapat mereka.
Dan setelah Khalifah Al-Ma’mun berkuasa mendukung golongan Mu’tazilah. Perbedaan pendapat tentang kemakhlukan Al-Quran dan siapa yang tidak sependapat akan dipenjara dan disiksa, salah satu Imam yaitu Imam Ahmad bin Hambal yang tidak mengakuinya. Setelah pemerintahan Al-Muwakkil, maka barulah keadaan berubah pisitif bagi Ulama.
2. Upaya pelestarian hadits.
Diantara kegiatan yang telah dilakukan para ulama hadits dalam rangka memelihara kemurnian hadits Rasulullah SAW. adalah :
a). perlawatan kedaerah-daerah
b). pengklasifikasian hadits kepada : marfu’, mawquf, dan maqthu’.
c). penyeleksian kualitas hadits dan pengklasifikasian kepada : shahih, hasan, dha’if.
3. Tokoh-tojoh pengumpul hadits.
Di antara tokoh-tokoh hadits yang lahir pada masa ini adalah :
‘Ali Ibn Madany, Abu Hatim Ar-Razy, Muhammad Ibn Jarir Ath-Thabary, Muhammad Ibn Sa’ad, Ishaq Ibn Rahawaih, Ahmad, Al-Bukhari, Muslim, An Nasa’i, Abu Daud, At-Turmudzy, Ibnu Majah, Ibnu Khutaibah Ad-Dainury.
4. Kitab-kitab hadits pada abad ke-3 Hijriah.
Di abad ke-3 Hijriah ini telah muncul berbagai kitab hadits yang agung dan monumental serta menjadi pegangan umat Islam sampai sekarang diantaranya adalah :
1). Shahih Bukhari.
2). Shahih Muslim.
3). Kitab Sunan Abu Daud.
4). Kitab Sunan At-Thurmudzy
5). Kitab An-Nasa’i.
6). Kitab Sunan Ibn Majah.
7). Musnad Ahmad.

F. Hadits pada Abad ke-4 Sampai ke-5 (Masa Pemeliharaan, Penerbitan, Penambahan, dan Penghimpunan)
Masa ini adalah masa menapis kitab-kitab hadits dan menyusun kitab jami’ yang khusus.
1. Kegiatan Periwayatan Hadits pada Periode ini
Periode ini dimulai dari masa Khalifah Al Muktadir sampai Khalifah Al Mukhtasim. Meskipun kekuasaan Islam pada masa ini mulai melemah dan bahkan mengalami keruntuhan pada abad ke-7 H. akibat serangan Hulagu Khan, cucu dari Jengis Khan. Kegiatan para ulama hadits tetap berlangsung sebagaimana periode-periode sebelumnya, hanya saja hadits-hadits yang dihimpun pada periode ini tidak sebanyak penghimpunan pada periode-periode sebelumnya, kitab-kitab hadits yang dihimpun pada periode ini diantaranya:
1) Ash-Shahih oleh Ibnu Khuzaimah. (313 H.)
2) Al-Anma’wa Al Taqsim oleh Ibn Hibban. (354 H.)
3) Al-Musnad oleh Abu Amanah. (316 H.)
4) Al-Mustaqa oleh Ibn Jarud.
5) Al-Mukhtarah oleh Muhammad Ibn Abd Al-Wahid al-Maqdisi.
Setelah lahirnya karya-karya diatas maka kegiatan para ulama berikutnya pada umumnya hanyalah merujuk pada karya-karya yang telah ada dengan bentuk kegiatan mempelajari, menghafal, dan menyelidiki sanad-sanadnya dan matannya.
2. Bentuk penyusunan kitab hadits pada periode ini:
Para ulama hadits periode ini memperkenalkan sistem baru dalam penyusunan hadits, yaitu:
a) Kitab Athraf, di dalam kitab ini penyusunannya hanya menyebutkan sebagian matan hadits tertentu, kemudian menjelaskan seluruh sanad dari matan itu, baik dari sanad kitab hadits yang dikutip matannya atau kitab-kitab lain, contohnya:
1. Athraf Ash-Shahihainis, oleh Al-Dimasyqi (400 H.)
2. Athraf Ash-Shahihainis, oleh Abu Muhammad Khalaf Ibn Muhammad Al Wasithi (w. 401 H.)
3. Athraf As-Sunnah Al-Arba’ah, oleh Ibn Asakir Al-Dimasyqi (w. 571 H.)
4. Athraf Al-Kutub Sittah, oleh Ibn Tharir Al-Maqdisi (507 H.)
b) Kitab-Kitab Mustadhrak, Kitab ini memuat matan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari atau Muslim, atau keduanya atau lainnya, dan selanjutnya penyusun kitab ini meriwayatkan matan hadits tersebut dengan sanadnya sendiri, contoh:
1. Mustadhrak Shahih Bukhari, oleh Jurjani
2. Mustadhrak Shahih Muslim, oleh Abu Awanah (316 H.)
3. Mustadhrak Bukhari Muslim, oleh Abu Bakar Ibn Abdan As-Sirazi (w. 388 H.)
c) Kitab Mustadhrak, Kitab ini menghimpun hadits-hadits yang memiliki syarat-syarat Bukhari dan Muslim, contohnya:
1. Al-Mustadhrak oleh Al-Hakim (321-405 H.)
2. Al-Ilzamat, oleh Ad-Daruquthni (306-385 H.)
d) Kitab Jami’. Kitab ini menghimpun hadits-hadits yang termuat dalam kitab-kitab yang telah ada yaitu yang menghimpun hadits Shahih Bukhari dan Muslim. Contohnya:
1. Al-Jami’ Al-Bayan Ash-Shahihain, oleh Ibn Al-Furat (Ibn Muhammad Al Humaidi (w. 414 H.)
2. Al-Jami’ Al-Bayan Ash-Shahihain, oleh Muhammad Ibn Nashir Al Humaidi (488 H.)
3. Al-Jami’ Al-Bayan Ash-Shahihain, oleh Al-Baqhawi (516 H.)

G. Hadits pada abad ke-5 sampai sekarang (Masa Pensyarahan, Penghimpunan, Pentakhrijan, dan Pembahasannya)
a. Kegiatan Periwayatan Hadits pada Periode ini.
Periode ini dimulai sejak kekhalifahan Abbasiyah di Baghdad, yang ditaklukan oleh tentara Tartar (656 H./1258 M.), kemudian kekhalifahan Abbasiyah tersebut dihidupkan kembali oleh Dinasti Mamluk dari Mesir setelah mereka menghancurkan bangsa Mongol tersebut.
Pembaiatan Khalifah oleh Dinasti Mamluk hanyalah sekedar simbol saja agar daerah-daerah Islam lainnya dapat mengakui Mesir sebagai pesat pemerintahan dan selanjutnya mengakui Dinasti Mamluk sebagai penguasa dunia Islam, akan tetapi pada abad ke-8 H. ‘Utsman Kajuk mendirikan kerajaan Turki di atas puing-puing peninggalan Bani Saljuk di Asia Tengah, sehingga bersama-sama dengan keturunan ‘Utsman menguasai kerajaan-kerajaan kecil yang ada di sekitarnya dan selanjutnya membangaun Daulah ‘Utsmaniyah yang berpusat di Turki. Dengan berhasilnya mereka menaklukan Konstatinopel dan Mesir serta meruntuhkan Dinasti Abbasiyah, maka berpindahlah kekuasaan Islam di Mesir ke Konstantinopel.
Pada Abad ke-13 H. (awal abad ke-19 H.) Mesir dengan dipimpin oleh Muhammad ‘Ali, mulai bangkit untuk mengembalikan kejayaan Mesir masa silam. Namun Eropa yang dimotori oleh Inggris dan Perancis semakin bertambah kuat dan berkeinginan besar untuk menguasai dunia, mereka secara bertahap mulai menguasai daerah-daerah Islam, sehingga pada abad ke-19 M. sampai ke awal abad 20 M., hampir seluruh wilayah Islam dijajah oleh Bangsa Eropa, kebangkitan kembali dunia Islam baru dimulai pada pertengahan abad ke-20 M.
Sejalan dengan keadaan dan kondisi-kondisi dunia Islam di atas, maka kegiatan periwayatan hadits pada periode ini lebih banyak dilakukan dengan cara Izajah dan Mukatabah. Sedikit sekali ulama hadits pada periode ini melakukan periwayatan hadits secara hafalan sebagaimana dilakukan oleh ulama mutaqaddimin, diantaranya yaitu:
1. At-Traqi (w. 806 H/1404 M.), dia berhasil mendiktekan hadits secara hapalan kepada 400 majelis sejak 796 H./1394 M. dan juga menulis beberapa kitab hadits.
2. Ibn Hajar Al-Asqalani (w. 852 H/1448 M.) seorang penghapal hadits yang tiada bandingnya pada masanya. Dia telah mendiktekan hadits kepada 1.000 majelis dan menulis sejumlah kitab yang berkaitan dengan hadits.
3. As-Sakhawi (w. 902 H./1497 M.) murid Ibn Hajar yang telah mendiktekan hadits kepada 1.000 majelis dan menulis sejumlah buku.
b. Bentuk Penyusunan Hadits pada Periode ini:
Pada periode ini para ulama hadits mempelajari kitab-kitab hadits yang telah ada, dan selanjutnya mengembangkannya atau meringkasnya sehingga menghasilkan jenis karya sebagai berikut:
a. Kitab Syarah, yaitu: Jenis kitab yang memuat uraian dan penjelasan kandungan hadist dari kitab tertentu dan hubungannya dari dalil-dalil lainnya yang bersumber dari Al-Quran dan hadist atau pun kaidah-kaidah syara’ yang lainnya
Contohnya :
1. Fath Al-Bari, oleh Ibn Hajar Al-Asqalani, yaitu Syarah Shahih kitab Al- Bukhari.
2. Al-Minhaj, oleh An-Nawawi, yang mensyarahkan kitab Shahih Muslim.
3. ‘Aun Al-Ra’hud, oleh Syams Al-Haq Al-Achim Al-‘Abdi, Syarah Sunan Abu Dawud.
b. Kitab Mukhtasar, yaitu kitab yang berisi ringkasan dari suatu kitab hadist, seperti Mukhtasar Shahih Muslim oleh Muhammad Fu’ad Abd Al-Baqi.
c. Kitab Zawa’id, yaitu kitab yang menghimpun hadits-hadits dari kitab tertentu yang tidak dimuat.






BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Hadits di masa Rasulullah SAW. tidak mendapatkan kebebasan bagi para sahabat untuk menuliskannya, sebab pada waktu itu ayat-ayat suci Al-Quran masih tetap akan turun kepada Nabi SAW. Tetapi pelarangan itu hanya bersifat umum, sebab ‘Abdullah bin ‘Umar bin ‘Ash mendapatkan izin langsung dari Nabi SAW.
Pada masa Khulafa’ Rayidin, umat Islam juga masih belum antusias untuk membukukan hadits, diriwayatkan bahwa Khalifah Abu Bakar pernah membakar hadits-hadits milik puterinya; Aisyah. Dan Khalifah ‘Umar pernah melarang tegas untuk menuliskan hadits. Kedua Khalifah itu beralasan untuk menjaga kemurnian Al-Quran karena takut bercampur dengan hadits. Adapun setelah wafatnya Khalifah ‘Ali, maka muncullah hadits-hadits palsu yang digunakan untuk kepentingan golongan umat Islam yang pada waktu itu sudah terkotak-kotak.
Baru pada tahun 99 H. terangkatlah seorang Khalifah yang bernama ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz, yang memerintahkan kepada semua para petinggi untuk menyuruh para ulama menuliskan hadits dan membukukannya. Pada masa itu dan masa setelahnya banyak sekali ulama-ulama hadits yang sangat memukau, baik dalam pembukuan, pentshihan dll.

B. Saran
Sebagai rujukan yang dijadikan dasar ke-2 setelah Al-Quran, maka kami sangat menganjurkan kepada saudara seiman untuk belajar dan memahami semua pelajaran ‘Ulum Al-Hadits.




















DAFTAR PUSTAKA

Ash-Shiddieqy, Prof. Tengku. (2009). Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits. Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra.

Hujair, (2008). Kajian Hadits dan Perbedaannya Dengan As-Sunnah, Al-Khabar dan Atsar. http//sanaky.com.

Rahman, Drs. Fatchur. (1995). Ikhtisar Musthalahul Hadits. Tamblong: PT. Alma’ruf Bandung.

16/07/09

DARI HATI

Song Title: Dari Hati
Artist/Group Band: Club Eighties
--------------------------------

Intro: G D Em C G D

G Em D D7
Andai engkau tahu
Bm C
Bila menjadi aku
Em D G
Sejuta rasa di hati
Em D D7
Lama t'lah ku pendam
Bm C D
Tapi akan ku coba mengatakan...


Reff:
G D Em
Ku ingin kau menjadi milikku
Bm C
Entah bagaimana caranya
G Am D
Lihatlah mataku untuk memintamu
G D Em
Ku ingin jalani bersamamu
Bm C
Coba dengan sepenuh hati
G Am
Ku ingin jujur apa adanya
D G D D7
dari hati...


G Em D D7
Kini engkau tahu
Bm C
Aku menginginkanmu
Em D G
Tapi tak'kan ku paksakan
Em D D7
Dan kupastikan
Bm C D
Kau belahan hati bila milikku...


Back to: Reff

Bm G
Menarilah bersamaku
Em D
Dengan bintang-bintang
Bm Em
Sambutlah diriku
C D
Untuk memelukmu


Back to: Reff

14/07/09

Jason Mraz - Wordplay Lyrics


I've been all around the world
I've been a new sensation
But it doesn't really matter
In this generation
The sophomore slump is an uphill battle
And someone said that ain't my scene
'Cause they need a new song
Like a new religion
Music for the television
I can't do the long division
Someone do the math
For the record label puts me on the shelf up in the freezer
Got to find another way to live the life of leisure
So I drop my top
Mix and I mingle
Is everybody ready for the single and it goes...

[Chorus]
Ha La La La La
Now listen closer to the verse I lay
(Ha La La La La)
It's all about the wordplay
(Ha La La La Love)
The wonderful thing it does
Because, because
I am the wizard of ooh's and ah's and fa-la-la's
Yeah the Mister A to Z
They say I'm all about the wordplay

When it's time to get ill I got your remedy
For those who don't remember me
Well let me introduce you to my style
I try to keep a jumble
And the lyrics never mumble
When the music's makin' people tongue-tied
You want a new song
Like a new religion
Music for the television
I can't do the long division
Someone do the math
For the people write me off like I'm a one-hit wonder
Gotta find another way to keep from goin' under
Pull out the stops
Got your attention
I guess it's time again for me to mention
The wordplay

[chorus]
Ha La La La La
Now listen closer to the verse I lay
(Ha La La La La)
It's all about the wordplay
(Ha La La La Love)
The wonderful thing it does
Because, because
I am the wizard of ooh's and ah's and fa-la-la's
Yeah the Mister A to Z
They say I'm all about the wordplay

I built a bridge across the stream my consciousness
It always seems to be a flowin'
But I don't know which way my brain is goin'
Oh the ryhmin' and the timin'
Keeps the melodies inside me
And they're comin'
Till I'm running out of air
Are you prepared to take a dive into the deep end of my head
Are you listening to a single word I've said

Ha La La La La
Listen closer to the words I say
Ha La La La La
I'm stickin' to the wordplay
Ha La La La Love
The wonderful thing it does
Because, because
I am the wizard of ooh's and ah's and fa-la-la's
Yeah the Mister A to Z
They say I'm all about the wordplay

Ha La La La La
I'm all about the wordplay
Ha La La La La
Stickin' with the wordplay
Ha La La La Love
I love the wonderful thing it does
Because, because
The ooh's and ah's and fa-la-la's fall back in love
For the Mister A to Z they say
Is all about the wordplay

powered by lirik lagu indonesia

13/07/09

Jason Mraz - Bella Luna Lyrics


Mystery the moon
A hole in the sky
A supernatural nightlight
So full but often right
A pair of eyes a closin' one
A chosen child of golden sun
A marble dog that chases cars
To farthest reaches of the beach and far beyond into the swimming sea of stars

A cosmic fish they love to kiss
They're giving birth to constellation
No riffs and oh no reservation
If they should fall you get a wish or dedication
May I suggest you get the best
For nothing less than you and I
Let's take a chance as this romance is rising over before we lose the lighting
Oh bella bella please
Bella you beautiful luna
Oh bella do what you do
Do do do do do

You are an illuminating anchor
Of leagues to infinite number
Crashing waves and breaking thunder
Tiding the ebb and flows of hunger
You're dancing naked there for me
You expose all memory
You make the most of boundary
You're the ghost of royalty imposing love
You are the queen and king combining everything
Intertwining like a ring around the finger of a girl
I'm just a singer, you're the world
All I can bring ya
Is the language of a lover
Bella luna, my beautiful, beautiful moon
How you swoon me like no other

May I suggest you get the best
Of your wish may I insist
That no contest for little you or smaller I
A larger chance happened, all them they lie
On the rise, on the brink of our lives
Bella please
Bella you beautiful luna
Oh bella do what you do
Bella luna, my beautiful, beautiful moon
How you swoon me like no other, oh oh oh

powered by lirik lagu indonesia

Jason Mraz - Lucky Lyrics

jason mraz lyric

Do you hear me,
I'm talking to you
Across the water across the deep blue ocean
Under the open sky, oh my, baby I'm trying
Boy I hear you in my dreams
I feel your whisper across the sea
I keep you with me in my heart
You make it easier when life gets hard

I'm lucky I'm in love with my best friend
Lucky to have been where I have been
Lucky to be coming home again
Ooohh ooooh oooh oooh ooh ooh ooh ooh

They don't know how long it takes
Waiting for a love like this
Every time we say goodbye
I wish we had one more kiss
I'll wait for you I promise you, I will

I'm lucky I'm in love with my best friend
Lucky to have been where I have been
Lucky to be coming home again
Lucky we're in love every way
Lucky to have stayed where we have stayed
Lucky to be coming home someday

And so I'm sailing through the sea
To an island where we'll meet
You'll hear the music fill the air
I'll put a flower in your hair
Though the breezes through trees
Move so pretty you're all I see
As the world keeps spinning round
You hold me right here right now

I'm lucky I'm in love with my best friend
Lucky to have been where I have been
Lucky to be coming home again
I'm lucky we're in love every way
Lucky to have stayed where we have stayed
Lucky to be coming home someday

Ooohh ooooh oooh oooh ooh ooh ooh ooh
Ooooh ooooh oooh oooh ooh ooh ooh ooh

[ thanks to yaya_abrahman[at]yahoo.com for submit this lyric ]

powered by lirik lagu indonesia

TENTANG SESEORANG

Tentang Seseorang - Anda

teruntukmu hatiku
diriku bersuara
merangkai semua tanya
imaji yang terlintas

berjalan pada satu
tanya slalu menggangguku
seseorang itukah dirimu kasih

kepada yang tercinta
di dirinya ku mengeluh
semua resah di diri
mencari jawab pasti

akankah seseorang
yang ku impikan kan hadir
raut halus menyelimuti jantungku

cinta hanyalah cinta
hidup dan mati untukmu
mungkinkah semua tanya kau yang jawab
dan tentang seseorang
itu pula dirimu
ku bersumpah akan mencinta

akankah seseorang
yang ku impikan kan hadir
raut halus menyelimuti jantungku

cinta hanyalah cinta
hidup dan mati untukmu
mungkinkah semua tanya kau yang jawab
dan tentang seseorang
itu pula dirimu
ku bersumpah akan mencinta

cinta hanyalah cinta
hidup dan mati untukmu
mungkinkah semua tanya kau yang jawab
dan tentang seseorang
itu pula dirimu
ku bersumpah akan mencinta

cinta hanyalah cinta
hidup dan mati untukmu
mungkinkah semua tanya kau yang jawab
dan tentang seseorang
itu pula dirimu
ku bersumpah akan mencinta

12/07/09

ANDA'S LIRIK

Anda - Dalam Suatu Masa
Kali ini aku menembus dimensi waktu
Menyusuri ruang tanpa batas
Denganmu satu hati
Denganmu satu mimpi
Satu dimata alam

Mengalir kita dalam suatu masa
Terhanyut kita dalam suatu rasa

Desir angin malam
Matahari bulan bintang
Hati apinyalah hangiti jiwa

Ditepi sana waktu berlalu
Teriak rasa (teriak rasa)
Kita terbawa (kita terbawa)
Dimensi alam semesta
Alam semesta

Mengalir kita dalam suatu masa
Terhanyut kita dalam suatu rasa

Mengalir kita dalam suatu masa
Terhanyut kita dalam suatu rasa

KEHERANAN ORANG YANG HERAN

KEHERANAN ORANG YANG HERAN

Keherananku bukan kepada orang yang bisa terbang di angkasa.
Keherananku bukan kepada orang yang bisa berjalan di atas air.
Keherananku bukan kepada bayi-bayi yang bisa berbicara.
Keherananku bukan pada kilauan harta yang melimpah.
Tapi, Aku heran kepada sembilan macam manusia, yaitu:
1. Aku heran kepada orang yang beragama Islam, tapi tidak mau mempelajari Ilmu agamanya.
2. Aku heran kepada orang yang mengaku hamba Allah, tapi masih mengenteng-entengkan shalat.
3. Aku heran kepada orang yang tak tahan dibakar api dunia, tetapi ia berbuat yang menyebabkan ia terjerumus ke dalam api neraka (naudzubillah).
4. Aku heran kepada orang yang tercipta dari sperma bapaknya, dan keluar dari farj ibunya, stetapi ia berani berlagak di depan mereka.
5. Aku heran kepada para istri yang menyadari bahwa taat kepada suami dapat menyebabkan masuk surga, tetapi ia malah keluar daripadanya dengan jalan mendurhakainya.
6. Aku heran kepada orang yang menyadari bahwa umur tidak ada yang tahu, kematian pasti datang kepadanya, tapi ia masih sibuk dengan urusan dunia, tak kunjung memperbaiki amalannya dengan Ilmu.
7. Aku heran kepada orang tua yang tak kunjung bertaubat dengan segera, masih senang main-main saja.
8. Aku heran kepada muda-mudi yang menghabiskan usia mudanya dengan sia-sia, malah mengumpulkan dosa dan mempersempit hidupnya sendiri di masa tuanya.
9. AKU LEBIH HERAN PADA DIRIKU SENDIRI.

Ya Allahu Rabbi, perbaikilah amal ibadahku sekarang juga, karena Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.


Oleh: Ibnu Anam

TAKUTKAH KITA???

SIKSAAN BAGI YANG MENINGGALKAN SOLAT WAJIB

Yang meninggalkan solat Subuh: wajahnya tidak akan ada nur(cahaya)
Yang meninggalkan solat Dzuhur: rezekinya tidak akan ada barakah.
Yang meninggalkan solat Asar: jasmaninya tidak akan ada kekuatan.
Yang meninggalkan solat Maghrib: putra-putrinya akan merongrong dan menyiksanya dari hasil pendidikan dan pemeliharaannya.
Yang meninggalkan solat Isya; tidurnya kan selalu tersiksa, hidup dan mimpinya akan penuh kegelisahandan jauh dari rasa ketenangan.

Sabda Nabi SAW:
“Barangsiapa meninggalkan solat wajib, Allah Ta’ala akan menyiksanya dengan 15 siksaan, enam siksaan di dunia, tiga siksaan di waktu mau mati, tiga siksaan ketika di dalam kubur, dan tiga siksaan kala keluar dari kuburan hari kiamat”.

Enam macam siksaan kala di dunia:
1. dicabut dan taka akan diberi barakah dari amal kebaikannya.
2. doa-doanya akan tertolak dan tidak akan sampai naik ke langit.
3. dihapuskan dan dicoret tanda orang saleh dari wajahnya.
4. ditolak dan tidak akan dihormati oleh segala mahluk di dunia.
5. segala balasan yang jahat dari Allah tidak akan ditunda.
6. tiada akan dapat bagian dan cipratan dari doa-doa para Asshalihin.

Tiga macam siksaan ketika dicabut nyawanya:
1. matinya tidak terhormat (suul khatimah).
2. matinya merasa kelaparan.
3. matinya kehausan walau dituangkan air tawar laksana lautan.

Tiga macam siksaan di dalam kubur:
1. disempit dan diimpitkan keburnya hingga hancur lebur tubuhnya.
2. dinyalakan api neraka selalu di dalam kuburnya.
3. disediakan seekor ular yang besar dahsyat dan menakutkan menyiksa dan memukulnya sampai hari kiamat dan setiap pukulan ular itu kan menyebabkan dia tenggelam ke dalam kuburunya 70 panjangnya lengan.

Tiga macam siksaan ketika bangun dari kubur (hari kiamat):
1. Allah akan menyiksanya dengan ditariknya nanti ke Neraka Jahanam dengan rantai api.
2. Allah akn memandangnya dengan pandangan murka di hari kiamat
3. Allah akan memperhitungkannya dengan hitungan yang rugi di hari kiamat dan Allah akan memasukkannya ke neraka sebagai hitungan terakhir yang amat merugikan untuknya.

29/06/09

Raih Income Gratis

KUMPUL BLOGGER

Program Bagus...

Sebuah program pay per klik lokal indonesia yang mirip google adsense tapi sangat bagus prospeknya , Anda bisa menampilkan kode iklan di blog atau web dan memperoleh pendapatan Rp.300 -Rp.400 per klik yang dilakukan pengunjung blog/web anda.

Keunggulannya adalah :

  • Nilai klik cukup besar Rp.300-Rp.400 per klik
  • Pembayaran bisa ke Bank lokal dan Paypal
  • Minimal pembayaran hanya Rp.10,000 dan bisa di proses setiap hari
  • Memiliki banyak pengiklan dan member
  • Silahkan Join gratis di sini:Klik Disini
Anda bisa mencantumkan kode di blog, wordpress, friendster, website dll.

Selamat Mencoba dan semoga sukses

25/06/09

task manager FIX

jika task manager komputer Anda rusak oleh virus bisa diperbaiki oleh program ini klik LINK di bawah untuk mendownload


TaskManagerFix.exe

20/06/09

program GRATIS penghasil UANG

Sebenarnya ini hanya program investasi biasa, pada awalnya, namun yang menjadi daya tariknya adalah terdapat ivestasi dengan resiko nol (Rp. 0) dengan timbal balik kita mendapatkan bonus milyaran hanya dengan mengajak teman, saudara atau mereferalkan kepada orang lain untuk bergabung.
Dengan prediksi setiap referral yang kita rekrut kita dibayar Rp. 100/referral. Ini bisnis Indonesia yang kecil kemungkinan adanya SCAM, apa salahnya kalau kita coba bergabung!
Sebagai perincian, ada 3 opsi investasi dalam EXVORTEX:
Investasi ExV1 :
1. Investasi di ExVortex.com sebesar Rp. 200.000
2. Sponsori 4 orang untuk bergabung di ExVortex.com
3. Nantikan total bonus investasi hingga Rp. 127.786.780.000 untuk mewujudkan impian anda.
Investasi ExV2 :
1. Investasi di ExVortex.com sebesar Rp. 20.000
2. Sponsori 10 orang untuk bergabung di ExVortex.com
3. Nantikan total bonus investasi hingga Rp. 6.310.725.000 untuk mewujudkan impian anda
Investasi ExV3 :
1. Investasi di ExVortex.com sebesar Rp. 0 (GRATIS!!!)
2. Sponsori teman/kenalan/siapa saja untuk bergabung di ExVortex.com - ExV3 (GRATIS)
3. Nantikan bonus milyaran rupiah untuk mewujudkan impian anda.
Pilihan ada pada Anda!
Kelebihan lain dari EXVORTEX:
1. Portal Iklan Gratis - Web penyedia iklan gratis tanpa daftar.
2. PTC Programs - Daftar, Klik iklan dan dapatkan dollar.
3. Download - Download Gratis E-Book.
4. Shoutmix untuk komunikasi dari upline ke downline.
Mungkin Anda tertarik? Klik BANNER dibawah untuk bergabung:

19/06/09

SADARKAH KITA???

ORANG RENTA DAN BERTENAGA

Dua orang renta berbincang di hamparan hijau

Hamparan dengan sekat-sekat coklat tempat melangkah

Tangan-tangan tua itu memegang alat tajam melengkung bak bulan sabit

Sambil bersua mereka saling melempar senyum

Satu renta berujar sambil membersihkan lembaran hijau dari tongkat hijau pula


Di kala sang raja mulai tersenyum sampai beranjak marah

Dua orang renta masih di sana

Lalu kemana orang-orang yang lebih bertenaga

Yang orang elu-elukan kuat dan berguna

Apakah mereka tak berjuang seperti dua orang renta

Malukah mereka


Oya mereka hanya berucap mimpi

Harapan semu yang tak tentu arah

Mereka hanya mampu berbicara

Berucap kata yang sebenarnya pantas untuk mereka

Mereka hanya bernaung di depan tabung warna dan suara

Tak pernah bergelut apalagi melangkah


Di kala sang raja mulai tersenyum dan beranjak marah

orang bertenaga kuat dan berguna

hanya menyusahkan orang tua renta

DEAR SOMEONE

ANDAI AKU

Ku tau ku tak seperti yang kau mau

Kau lebih dulu nikmati indahnya dunia

Kau lebih dulu jalani waktu dan harimu

Tak seperti aku yang rasakannya

Lama setelah kau lalui semua


Andai waktu terulang kembali

Aku kan berharap lebih dulu ada

Sebelum Tuhan hadirkanmu

Di dunia fana sebelum surga


Haruskah ku merasakan rindu

Haruskah ku merasakan cemburu

Namun kau tak bersamaku

tak bisa bahagia denganku


Berikan aku waktu untuk bersamamu

Berikan aku kesempatan bahagia denganmu

Hingga kau temukan dia yang kau mau

Hingga saatnya kau rasakan kebahagian

Meski bukan denganku…

Raih Income Gratis dari A.W. survey

program yang baik..........

Program pay to survey luar negeri yang menawarkan prospek yang bagus dengan income yang lumayan besar dan mudah untuk dilakukan. Yang perlu Anda lakukan registrasi dan Anda akan mendapatkan bonus registrasi $6. Anda akan mendapatkan $1-$25 per survey yang Anda lakukan.

keunggulannya adalah:
  • income yang lumayan besar dari $1-$25
  • memiliki banyak member
  • mendapatkan $1.25 setiap mendapatkan teman yang bergabung

silahkan join gratis di sini